Dari Thariq bin Syihab, beliau berkata: “ ‘Umar bin al-Khattab keluar menuju Syam dan bersama kami Abu ‘Ubaidah bin al-Jarrah, kemudian mereka datang pada air yang dangkal dan ‘Umar berada di atas untanya kemudian beliau turun dan melepas kedua khufnya dan meletakkannya di atas pundaknya dan memegang tali kekang untanya kemudian menyeberang air yang dangkal tersebut. Maka Abu ‘Ubaidah berkata :” Wahai amir al-mukminin! Engkau melakukan ini? Engkau melepas kedua khufmu dan meletakkannya di atas pundakmu? dan Engkau memegang tali kekang untamu? dan Engkau menyeberang air yang dangkal ini? Sungguh akan membahagiakan diriku kalau penduduk negeri memuliakanmu!” Maka ‘Umar berkata: “Awih! Tidak ada yang berkata demikian kecuali Engkau wahai Abu ‘Ubaidah! Engkau menjadikannya pelajaran bagi ummat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam? Kita dahulu adalah kaum yang paling hina kemudian ALLAH memuliakan kita dengan Islam, maka apabila kita mencari kemuliaan dengan selain apa yang dengannya ALLAH memuliakan kita (Islam) niscaya ALLAH akan menghinakan kita!””
Dikeluarkan oleh al-Imam al-Hakim dalam al-Mustadrak dengan sanadnya sampai Thariq bin Syihab (1/203) dari jalur Ayyub bin A’idz ath-Tha’i dan dari jalur al-A’masy (1/204) dengan lafadz :
« إنا قوم أعزنا الله بالإسلام ، فلن نبتغي العزة بغيره »
“Kita kaum yang dimuliakan ALLAH dengan Islam, maka kita tidak akan mencari kemuliaan dengan selainnya”
al-Hakim menshahihkannya
Juga dikeluarkan oleh al-Imam Abu Bakar bin Abi Syaibah dalam al-Mushannaf (8/39 dan 8/146)
al-Albani menshahihkannya dalam Silsilah ash-Shahihah (1/50)
dan menyetujui penshahihan riwayat ini oleh al-Hakim dan disepakati oleh adz-Dzahabi.
Beliau (al-Albani) berkata “wa huwa kamaa qaalaa”.
Beliau juga menshahihkan dalam Shahih at-Targhib wa at-Tarhib (3/63)
Riwayat tersebut juga dishahihkan oleh Syaikh Masyhur Hasan Salman dalam tahqiq
al-Mujalasah wa Jawahir al-Ilmi Abu Bakar ad-Dinawari al-Maliki (2/273)
*Semua halaman merujuk pada al-Maktabah asy-Syamilah
http://noorakhmad.blogspot.com/2008/12/kisah-umar-tentang-kemuliaan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pemilik blog dengan segala hormat hanya akan menampilkan komentar berupa saran, kritik, pertanyaan atau caci maki saja, adapun komentar yang masuk ke dalam kategori bantahan/sanggahan/debat maka sebaiknya langsung di blog aslinya [blog ustadz yang bersangkutan] sebab bukan kapasitas ana untuk masuk ke dalam dunia debat. Jadi komentar dari jenis ini baik dalam masalah aqidah maupun fiqh terpaksa tidak ana tampilkan. Harap maklum...