Mutiara Salaf

"Wahai manusia Aku hanyalah orang yang mengikuti sunnah dan bukan pembuat bid'ah. Jika Aku berbuat baik maka ikutilah dan jika Aku berbuat buruk maka ingatkanlah" [Abu Bakar Ash-Shidiq]

Blog ini dibuat terutama sebagai catatan/arsip bagi ana sehingga mudah mengakses [karena telah dikategorikan] artikel para ustadz ahlu sunnah yang materinya terpencar-pencar di masing-masing situs yang diasuh langsung oleh mereka. Namun alangkah baiknya jika ana tidak menyimpannya sendiri di dalam hard disk melainkan di sebuah blog yang diharapkan dapat bermanfaat bagi orang lain entah dia itu muslim atau kafir, ahlu sunnah atau ahli bid'ah, orang yang sudah "ngaji" atau yang masih awam.

Jumat, 26 Maret 2010

Perbedaan Kata Ilaah (إله ) dan Rabb ( ربّ ) Secara Bahasa

Secara makna bahasa :
إله berasal dari kata أَلَه يَأْلَهُ بالفتح فيهما إِلاَهَةً أي عَبَد

yakni alaha ya’lahu ilaahatan bermakna ‘abada (menyembah)

إلاَه على فِعَال بمعنى مفعول لأنه مَألُوه أي مَعْبُود
Ilaah di atas wazan fi’aal bermakna maf’uul karena dia ma’luuh yakni ma’buud (yang disembah) [Mukhtar ash-Shihah 1/13 (MS)]
Sehingga makna Ilaah adalah Ma’buud (Yang disembah atau Sesembahan)
الإلَهُ الله عز وجل وكل ما اتخذ من دونه معبوداً إلَهٌ عند متخذه
al-Ilaah adalah ALLAH ‘azza wa jalla dan setiap yang dijadikan sesembahan selain ALLAH disebut ilaah oleh yang menjadikannya [Lisaan al-‘Arab 13/467 (MS)]
Sehingga orang-orang musyrik menamai sesembahan mereka selain ALLAH sebagai ilaah. Bentuk jamak (plural) dari ilaah adalah aalihah.
ربّ berasal dari kata
رَبُّ كل شيء مالِكُه

Rabb segala sesuatu adalah Maalik(penguasa atau pemilik)nya. [Mukhtar ash-Shihah 1/111 (MS)]
Hal semakna juga disebutkan oleh Ibnu Mandzur [Lisaan al-‘Arab 1/399 (MS)]
Sehingga makna Rabb adalah Maalik yakni penguasa atau pemilik.

*MS = al-Maktabah asy-Syaamilah

Link: http://noorakhmad.blogspot.com/2008/12/perbedaan-kata-ilaah-dan-rabb-secara.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pemilik blog dengan segala hormat hanya akan menampilkan komentar berupa saran, kritik, pertanyaan atau caci maki saja, adapun komentar yang masuk ke dalam kategori bantahan/sanggahan/debat maka sebaiknya langsung di blog aslinya [blog ustadz yang bersangkutan] sebab bukan kapasitas ana untuk masuk ke dalam dunia debat. Jadi komentar dari jenis ini baik dalam masalah aqidah maupun fiqh terpaksa tidak ana tampilkan. Harap maklum...