Mutiara Salaf

"Wahai manusia Aku hanyalah orang yang mengikuti sunnah dan bukan pembuat bid'ah. Jika Aku berbuat baik maka ikutilah dan jika Aku berbuat buruk maka ingatkanlah" [Abu Bakar Ash-Shidiq]

Blog ini dibuat terutama sebagai catatan/arsip bagi ana sehingga mudah mengakses [karena telah dikategorikan] artikel para ustadz ahlu sunnah yang materinya terpencar-pencar di masing-masing situs yang diasuh langsung oleh mereka. Namun alangkah baiknya jika ana tidak menyimpannya sendiri di dalam hard disk melainkan di sebuah blog yang diharapkan dapat bermanfaat bagi orang lain entah dia itu muslim atau kafir, ahlu sunnah atau ahli bid'ah, orang yang sudah "ngaji" atau yang masih awam.

Sabtu, 27 Maret 2010

Tanya Jawab Seputar Puasa

Tulisan ini dasarikan dari tanya jawab fadhilah Syeikh muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin رحمه الله dari kitab Fataawa fi Ahkaamish Shiyaam.

Kedudukan Puasa di dalam Islam

Soal 1: Syeikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin رحمه الله ditanya tentang kedudukan puasa di dalam Islam?

Jawab: maka beliau رحمه الله menjawab: Kedudukan puasa di dalam Islam merupakan salah satu dari rukun Islam yang agung yang tidak mungkin bisa berdiri kecuali dengannya dan tidak akan sempurna kecuali dengannya pula, adapun keutamaannya di dalam Islam telah disebutkan dari Nabi صلى الله عليه وسلم bahwasanya belaiu bersabda:

(( من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه ))

” Barang siapa yang berpuasa di bulan ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu “

Diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitab ash-shiyaam, bab man shama ramadhana iimaanan wahtisaaban wa niyatan ( 1901 ), dan Muslim dalam kitab shalatul musaafirin wa qashruha, bab at-targhiib fi qiyaami ramadhan wa huwa at-taraawiih ( 760 ) ( 175 ).

Hukum Orang Yang Tidak Berpuasa karena Meremehkan dan Malas.

Soal 2: Syeikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin رحمه الله ditanya apakah orang yang meninggalkan puasa karena meremehkan dan malas seperti orang tidak shalat yaitu dihukumi kafir?

Jawab: Beliau menjawab: orang yang tidak berpuasa karena meremehkan atau karena malas tidaklah kafir, karena hukum asal dari seorang muslim adalah tetap sebagai seorang muslim sampai ada dalil yang menunjukkan bahwa dia telah keluar dari Islam, dan tidak ada dalil yang menyatakan bahwa orang yang tidak berpuasa karena meremehkan dan malas keluar dari Islam. Berbeda dengan shalat, dimana banyak dalil dari kitabullah dan sunnah Rasulullah صلى الله عليه وسلم serta perkataan para sahabat semoga allah menridhoi mereka yang menunjukkan kafirnya orang yang meninggalkan shalat karena meremehkan dan malas. Berkata abdullah bin syaqiq:

(( كان أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم لا يرون شيئا من الأعمال تركه كفر غير الصلاة ))

” Para sahabat Rasulullah صلى الله عليه وسلم berpendapat bahwa tidak ada satupun amalan yang menyebabkan pelakunya kafir jika ditinggalkan selain dari pada shalat.”

Akan tetapi diwajibkan untuk mengajak orang yang meninggalkan puasa tersebut karena malas dan meremehkan untuk kembali berpuasa, jika masih tidak mau maka dibantu sampai dia bisa berpuasa kembali.


http://abu0dihyah.wordpress.com/2009/08/21/tanya-jawab-seputar-puasa/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pemilik blog dengan segala hormat hanya akan menampilkan komentar berupa saran, kritik, pertanyaan atau caci maki saja, adapun komentar yang masuk ke dalam kategori bantahan/sanggahan/debat maka sebaiknya langsung di blog aslinya [blog ustadz yang bersangkutan] sebab bukan kapasitas ana untuk masuk ke dalam dunia debat. Jadi komentar dari jenis ini baik dalam masalah aqidah maupun fiqh terpaksa tidak ana tampilkan. Harap maklum...