Mutiara Salaf

"Wahai manusia Aku hanyalah orang yang mengikuti sunnah dan bukan pembuat bid'ah. Jika Aku berbuat baik maka ikutilah dan jika Aku berbuat buruk maka ingatkanlah" [Abu Bakar Ash-Shidiq]

Blog ini dibuat terutama sebagai catatan/arsip bagi ana sehingga mudah mengakses [karena telah dikategorikan] artikel para ustadz ahlu sunnah yang materinya terpencar-pencar di masing-masing situs yang diasuh langsung oleh mereka. Namun alangkah baiknya jika ana tidak menyimpannya sendiri di dalam hard disk melainkan di sebuah blog yang diharapkan dapat bermanfaat bagi orang lain entah dia itu muslim atau kafir, ahlu sunnah atau ahli bid'ah, orang yang sudah "ngaji" atau yang masih awam.

Jumat, 26 Maret 2010

Situs Para Ustadz Indonesia

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, Lc.
Ustadz Abu Isma’il Muslim Al Atsari
Ustadz Abu Ali
Ustadz Abu Ihsan Al Atsari
Ustadz Abu Umar Basyir
Ustadz Abu Haidar Al Sundawy
Ustadz Abu Abdillah Musyaffa ad Dariniy, Lc.
Ustadz Subhan Khadafi
Ustadz Abu Ubaidah Yusuf
Ustadz Marwan
Ustadz Abu Khaulah zainal Abidin
Ustadz Fariq Gazim An-Nuz
Ustadz Muhammad Wasitho, Lc.
Ustadz Aris Munandar Abu Ukaasyah
Ustadz Abdullah Hadrami
Ustadz Ali Saman Hasan, Lc.
Ustadz Abdullah Roy, Lc.
Ustadz Andy Abu Thalib al Atsary
Ustadz Abu Hudzaifah al Atsary, Lc.
Ustadz Abu Abdirrahman (Al Azhar Mesir)
Ustadz Hammad Abu Muawwiyah
Ustadz Kholid Syamhudi, Lc. #1
Ustadz Kholid Syamhudi, Lc. #2
Ustadz Abdul Mu’thi
Ustadz Abu Zubair Al Hawary
Ustadz Abu Salma Al Atsary
Ustadz Abu Ukaasyah
Ustadz Abu Ubaidillah Al Bamalanjiy
Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal
Ustadz Abu Mushlih Ari Wahyudi
Ustadz Abu al Jauzaa
Ustadz Zainal Abidin, Lc.
Ustadz Muhammad Umar As Sewed
Ustadz Adni Kurniawan, Lc.
Mahasiswa Universitas Islam Madinah KSA
Mahasiswa Universitas Al-Azhar Mesir
Ustadz Resa Gunarsa, Lc.

Ustadz Ade Suherman

Sumber: http://salafiyunpad.wordpress.com/link-islami/ustadz-indoensia/

4 komentar:

  1. Kepada para pengunjung blog yang mengetahui adanya situs ustadz yang baru, harap beritahukan ke blog ini, misalnya dengan mencantumkan alamat situs tersebut di kolom komentar seperti ini.

    BalasHapus
  2. Itu ustadznya kok dicampur mas??
    umar sewwed siapa? abdul mu'thi siapa?
    Coba jika umar sewwed bertemu dg ust² yg udah ma'ruf seperti; zaenal abidin, ahmas faiz, abdul hakim abdat , ustadz abu ihsan, dll...
    ibarat air dgn minyak tanah, mrk tetep merasa paling salafy, buruk ucapannya dan suka mentahdzir.
    Sebaiknya gak perlu antum masukkan nama² ustadz yg sebenarnya mrk bukan ustadz. Boleh jadi /mungkin jika ilmu mrk tinggi namun tdk menyelamatkn ilmunya itu dr ghibah, terutama umar sewwed ini. Padahal dulu ia ini muridnya ust abdul hakim, bahkan sering bawa tas nya ust. abdul hakim waktu ngisi kajian. Namun lihat kondisi sekarng, bagaimna adab dia terhadap gurunya???
    Bagi antum yg belum tau permasalahannya sebaiknya ditanykn kpd yg lebih tau, dan jangan asal kopi paste aja. Web nya http://salafiyunpad.wordpress.com juga banyak ustadz² grupnya umar sewwed ini...
    Dan kita berharap umar sewwed berislah dan kembali / akur dgn golongn ustadz² kita.

    BalasHapus
  3. Insyaa Allah akan ana tanyakan apa yang antum katakan kepada para ustadz [Alhamdulillah ana punya sederetan nama ustadz di daftar teman YM ana] sebab masalah ini sebaiknya memang dikonsultasikan dengan para ustadz, harap maklum, ana belum berani memutuskan sendiri, ana masih pemula...

    Akhukum fillah Abu 'Abdillah [pemilik blog]

    BalasHapus
  4. Ana sudah tanyakan masalah diatas kepada ustadz Abudullah Roy mahasiswa S2 di Univ. Islam Madinah dan kata beliau tidak mengapa mencantumkan tulisan2 dari ust. Umar AS-Sewed dan ust. Abdul Mu'thi sebab yang kita cantumkan disini adalah artikel2 mereka yang hanya berisi kebenaran insyaa Allah. ust. Abdullah Roy juga mengatakan bahwa tiada ust. Salafi yang ma'shum maka yang salah kita tinggalkan tapi yang benar kita ambil. ust. Abdullah Roy juga menasihati kit agar membaca buku Rifqan Ahlu Sunnah li Syaikh 'Abdil Muhsin Al-Badr...Wallahua'lam...

    BalasHapus

Pemilik blog dengan segala hormat hanya akan menampilkan komentar berupa saran, kritik, pertanyaan atau caci maki saja, adapun komentar yang masuk ke dalam kategori bantahan/sanggahan/debat maka sebaiknya langsung di blog aslinya [blog ustadz yang bersangkutan] sebab bukan kapasitas ana untuk masuk ke dalam dunia debat. Jadi komentar dari jenis ini baik dalam masalah aqidah maupun fiqh terpaksa tidak ana tampilkan. Harap maklum...