Mutiara Salaf

"Wahai manusia Aku hanyalah orang yang mengikuti sunnah dan bukan pembuat bid'ah. Jika Aku berbuat baik maka ikutilah dan jika Aku berbuat buruk maka ingatkanlah" [Abu Bakar Ash-Shidiq]

Blog ini dibuat terutama sebagai catatan/arsip bagi ana sehingga mudah mengakses [karena telah dikategorikan] artikel para ustadz ahlu sunnah yang materinya terpencar-pencar di masing-masing situs yang diasuh langsung oleh mereka. Namun alangkah baiknya jika ana tidak menyimpannya sendiri di dalam hard disk melainkan di sebuah blog yang diharapkan dapat bermanfaat bagi orang lain entah dia itu muslim atau kafir, ahlu sunnah atau ahli bid'ah, orang yang sudah "ngaji" atau yang masih awam.

Minggu, 02 Mei 2010

KEUTAMAAN SHOLAT JAMA’AH DI MASJID (2)

6) Keutamaan shof awal

Rasululloh bersabda:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الصَّفِّ الْأَوَّلِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَعَلَى الثَّانِي قَالَ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الصَّفِّ الْأَوَّلِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَعَلَى الثَّانِي قَالَ وَعَلَى الثَّانِي

Sesungguhnya Alloh dan para malaikatNya bersholawat kepada shof awal”. Para sahabat berkata: “Wahai Rasululloh, dan kepada yang kedua”. Beliau bersabda: “Sesungguhnya Alloh dan para malaikatNya bersholawat kepada shof awal”. Para sahabat berkata: “Wahai Rasululloh, dan kepada yang kedua”. Beliau bersabda: “Dan kepada yang kedua”. (HR. Ahmad, no: 21233, dari Abu Umamah)

7) Keutamaan aamiin

Rasululloh bersabda:

إِذَا قَالَ الْإِمَامُ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ فَقُولُوا آمِينَ فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ الْمَلَائِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Jika imam berkata “Ghoiril magh-dhuubi ‘alaihim waladh dhoolliin”, maka katakanlah “aamiin”, karena sesungguhnya barangsiapa perkataannya mencocoki perkataan para malaikat, diampuni dosanya yang telah lalu”. (HR. Bukhori, no: 782; Muslim, no; 410; dari Abu Huroiroh)

8 ) 27 derajat daripada sholat sendirian

Rasululloh bersabda:

صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلَاةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً

Sholat jama’ah melebihi sholat sendirian dengan 27 derajat. (HR. Bukhori, no: 645, dari Abdulloh bin Umar)

9) Bersihkan sifat nifaq

Dari Ubay bin Ka’ab, dia berkata::

عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ قَالَ صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا الصُّبْحَ فَقَالَ أَشَاهِدٌ فُلَانٌ قَالُوا لَا قَالَ أَشَاهِدٌ فُلَانٌ قَالُوا لَا قَالَ إِنَّ هَاتَيْنِ الصَّلَاتَيْنِ أَثْقَلُ الصَّلَوَاتِ عَلَى الْمُنَافِقِينَ وَلَوْ تَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَيْتُمُوهُمَا وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الرُّكَبِ وَإِنَّ الصَّفَّ الْأَوَّلَ عَلَى مِثْلِ صَفِّ الْمَلَائِكَةِ وَلَوْ عَلِمْتُمْ مَا فَضِيلَتُهُ لَبْتَدَرْتُمُوهُ وَإِنَّ صَلَاةَ الرَّجُلِ مَعَ الرَّجُلِ أَزْكَى مِنْ صَلَاتِهِ وَحْدَهُ وَصَلَاتُهُ مَعَ الرَّجُلَيْنِ أَزْكَى مِنْ صَلَاتِهِ مَعَ الرَّجُلِ وَمَا كَثُرَ فَهُوَ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى

Suatu hari Rasululloh sholat subuh bersama kami, lalu beliau bersabda: “Apakah Si Fulan hadir?”. Para sahabat menjawab: “Tidak”. Beliau bersabda lagi: “Apakah Si Fulan hadir?”. Para sahabat menjawab: “Tidak”. Beliau bersabda: “Sesungguhnya kedua sholat ini, yang paling berat di antara sholat-sholat pada orang-orang munafiq. Seandainya kamu mengetahui (keutamaan) yang ada pada keduanya (yakni sholat isya’ dan subuh), sungguh kamu pasti mendatangai keduanya, walaupun merangkak di atas lutut. Sesungguhnya shof awal (keutamaannya) semisal shof para malaikat. Seandainya kamu mengetahui apa keutamaannya, sungguh kamu pasti bersegera kepadanya. Sesungguhnya sholat satu orang laki-laki bersama satu orang laki-laki lebih suci dari pada sholatnya sendirian. Dan sholatnya bersama dua orang laki-laki lebih suci dari pada sholatnya bersama satu orang laki-laki. Dan yang semakin banyak, maka itu lebih dicintai oleh Alloh. (HR. Abu Dawud)

Rasululloh bersabda:

مَنْ صَلَّى لِلَّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِي جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيرَةَ الْأُولَى كُتِبَتْ لَهُ بَرَاءَتَانِ بَرَاءَةٌ مِنْ النَّارِ وَبَرَاءَةٌ مِنْ النِّفَاقِ

Barangsiapa sholat 40 hari di dalam jama’ah, dia mendapatkan takbir yang pertama, ditulis baginya 2 kebebasan: kebebasan dari neraka dan kebebasan dari kemunafikan. (HR. Tirmidzi, dari Anas bin Malik)

10) Pahala berjama’ah isya’ atau subuh seperti sholat setengah malam

Rasululloh bersabda:

مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ كَانَ كَقِيَامِ نِصْفِ لَيْلَةٍ وَمَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ وَالْفَجْرَ فِي جَمَاعَةٍ كَانَ كَقِيَامِ لَيْلَةٍ

Barangsiapa sholat isya’ di dalam jama’ah, hal itu seperti sholat setengah malam. Dan barangsiapa sholat isya’ dan subuh di dalam jama’ah, hal itu seperti sholat satu malam (HR. Abu Dawud)

11) Sholat subuh dan ashar disaksikan malaikat

Rasululloh bersabda:

يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلَائِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلَائِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُونَ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ وَصَلَاةِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ رَبُّهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِي فَيَقُولُونَ تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ

Bergiliran pada kamu para malaikat di waktu malam dan para malaikat di waktu siang. Mereka berkumpul pada sholat subuh dan sholat ashar, kemudian para malaikat yang bermalam pada kamu naik. Maka Robb mereka menanyai mereka, sedangkan Dia lebih tahu tentang mereka: “Bagaimana kamu tinggalkan hamba-hambaku?”. Mereka menjawab: “Kami tinggalkan mereka, ketika mereka sedang sholat. Dan kami datangi mereka, ketika mereka sedang sholat.” (HR. Muslim, no: 632, dari Abu Huroiroh)


http://ustadzmuslim.com/?p=42

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pemilik blog dengan segala hormat hanya akan menampilkan komentar berupa saran, kritik, pertanyaan atau caci maki saja, adapun komentar yang masuk ke dalam kategori bantahan/sanggahan/debat maka sebaiknya langsung di blog aslinya [blog ustadz yang bersangkutan] sebab bukan kapasitas ana untuk masuk ke dalam dunia debat. Jadi komentar dari jenis ini baik dalam masalah aqidah maupun fiqh terpaksa tidak ana tampilkan. Harap maklum...